Kondom wanita antiperkosaan adalah penemuan Sonette Ehlers, seorang wanita dari Afrika Selatan. Tujuannya adalah untuk mencegah perkosaan, di mana kondom tersebut menjepit penis penyerang, melukai dan membuatnya tidak berdaya.
Alat ini berbentuk kantong dari latex yang diberi duri-duri logam mikroskopis yang menuju ke dalam, dan dipakai oleh seorang wanita dalam vaginanya seperti tampon. Apabila ia diserang dan mencoba memperkosa si pengguna lewat vagina, penisnya akan memasuki kantong latex tersebut dan tertusuk duri-duri, menyebabkan rasa sakit dan (diharapkan) memberi waktu untuk si korban melarikan diri.
Kondom ini akan tetap melekat pada tubuh si penyerang dan hanya dapat dicabut dengan operasi kecil, dan dengan demikian akan terpaksa memanggil rumah sakit dan polisi.
Selain itu berfungsi seperti kondom wanita biasa, mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular. Kondom ini diperkenalkan pada tanggal 31 Agustus 2005 di Afrika Selatan, di mana banyak kasus perkosaan terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar